Bupati Biak Numfor Thomas Ondi menyetujui usulan Gubernur Papua Lukas Enembe yang menyerukan pengembalian dana otonomi khusus ke pemerintah pusat.
“Sebagai bupati dan juga anak Papua, memang kita sangat kekurangan dalam pembagian dana Otsus. Saya di Kabupaten Biak Numfor hanya terima Rp100 miliar tiap tahunnya, dengan sistem yang digunakan oleh pusat, kita tidak membangun kabupaten, ini berlaku di seluruh kabupaten,” ujarnya di Jayapura, Selasa (8/3/2016).
Ia mengatakan, intervensi yang dilakukan pusat ke pejabat Papua melalui aturan-aturan membuat roda pembangunan sulit berjalan dengan baik, sementara gelontoran dana Otsus dirasa masih terlalu kecil untuk pembangunan di Papua yang terkendala banyak faktor.
“Kita tidak bisa membangun Provinsi Papua dengan hanya seperti itu, sedangkan masyarakat mau pembangunan harus maju, tetapi bagi saya dana Otsus masih terlalu kecil dengan hasil dari Papua yang mereka kelola,” kata dia.
Menurut dia, pada rapat kerja para bupati dan wali kota beberapa waktu mendatang akan dibahas hal tersebut, dan kepastian Papua masih akan menerima kebijakan otsus atau tidak akan ditentukan pada kesempatan tersebut.
“Saya berikan dukungan kepada gubernur untuk kembalikan dana otsus. Dana otsus tinggal lima tahun. Kita tunggu Raker Bupati, itu baru ada jawabannya. Tapi sebagai anak Papua, pantas kita kembalikan karena dananya terlalu kecil,” ucapnya.
Ondi menekankan, para kepala daerah yang ada di Papua sudah bekerja dengan baik, namun tekanan regulasi dan minimnya dana pembangunan membuat banyak pihak yang tersangkut kasus hukum.
“Saya mengelola 257 kampung dengan kondisi kepulauan, itu tidak mampu pakai dana Otsus. Kami kerja sudah jujur, sebagai anak Papua dan sebagai bupati, kami kerja sudah cukup jujur, kami bangun segala sesuatu tapi itu masih kurang,” kata dia.
Ia pun berpandangan, pusat harus bisa memberikan kewenangan kepada Pemerintah Provinsi Papua untuk dapat mengelola kekayaan alamnya sendiri agar pembangunan bisa dilakukan dengan cepat.
“Kalau mau sebenarnya dana hasil Freeport langsung kasih kita yang kelola, nah itu baru cukup, masyarakat punya rumah kita bangun, jembatan kita bangun, semua fasilitas kita bangun,” ujar Ondi. (*)