Ahok mendorong agar generasi muda juga bisa
dapat menguasai bahasa Arab. Sebab, kini bahasa Arab sudah menjadi
bahasa internasional ketiga selain Inggris dan Tiongkok.
“Saya
mendorong adik-adik tidak hanya hafal juz, tapi kuasai bahasa Arab karena dunia
ini sudah tidak ada batas. Jadi sambil belajar ngaji, adik-adik ini sama saja
sekalian belajar bahasa Arab,” kata dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga menyebut akar dari
revolusi mental adalah spiritual. Menurut Ahok kualitas pribadi seseorang
ditentukan oleh emotional spiritual quotient (ESQ), bukan intelegent quotient
(IQ) dan emotional quotient (EQ) semata.
Ahok juga menceritakan tentang penyebaran agama Islam di Indonesia
melalui perdagangan. Maka dari itu dia pun mengambil kesimpulan, orang yang
berdagang harus memperhatikan kemakmuran.
“Kombinasi
rohani itu perlu supaya maju, bangsa Indonesia perlu karena mayoritas Islam.
Bagus bisa maju tentu karena mayoritas jadi penggerak, bukan minoritas. Harus
ada bisnis baru penyebaran agama bisa hebat,”sambungnya.
Adapun untuk Juara 1, pemenang mendapatkan hadiah sebesar Rp 40
juta yang dibayarkan melalui Bank DKI Syariah. Ahok berharap DKI bisa
mempertahankan juara ini dan bisa terus lebih lagi ke depannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat melepas peserta tim kafilah
STQ Jakarta untuk mengikuti STQ Nasional XXIII pada 7 Agustus lalu, Ahok sempat
berpesan agar mereka berusaha semaksimal mungkin. Namun dirinya tidak memaksakan
kepada mereka harus Juara 1. Apabila diberi kesempatan Juara 1, maka dia
menilainya itu sebagai anugerah bagi Jakarta.
“Minimal Juara 2. Kalau Juara 1, Tuhan betul-betul baik untuk
Jakarta dan ingin jadikan Jakarta sebagai etalase. Bagi saya revolusi mental
itu mengenal Sang Pencipta, relasi dengan Sang Pencipta dan mengenal dirinya
sendiri,” kata Ahok kala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar